Iqro "Bacalah" |
Jangan karena kesibukan dan banyaknya kegiatan menjadikan kita lupa
untuk membaca dan mentadaburi al-Qur'an. Sesungguhnya ketenangan dan
ketentraman dapat diperoleh dari Al-Qur'an.Hal ini berdasarkan firman
Alloh, "Ingatlah hanya dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi tentram."
(Qs. ar-Ra'd: 28)
Dari Abdullah bin Mas'ud radiallohu 'anhu Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barang
siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya kebaikan
sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf akan
tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf." (Shahih
HR.Tirmidzi)
Dan bahkan, iri terhadap mereka yang telah
mengamalkan Al-Qur'an, dibolehkan. Dari Ibnu Umar radiallohu 'anhu yang
meriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wassallam bahwasannya beliau
bersabda,
"Tidak berlaku iri kecuali terhadap dua orang, seseorang yang dianugrahi Alloh Al-Qur'an lantas dia mengamalkannya sepanjang malam dan sepanjang siang dan seseorang yang dianugerahi Alloh harta lantas dia menginfakkannya sepanjang malam dan sepanjang siang." (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu terdapat permisalan yang
baik bagi yang membaca Al-Qur'an, karena Rasululloh pernah bersabda,
"Permisalan seorang muslim yang membaca Al-Qur'an bagaikan buah jeruk,
baunya wangi dan rasanya lezat, sedangkan orang mukmin yang tidak
membaca al-Qur'an bagaikan buah kurma yang tidak ada baunya dan rasanya
manis. Permisalan orang munafik yang membaca Al-Qur'an bagaikan kemangi
yang baunya wangi rasanya pahit, sedangkan orang munafik yang tidak
membaca al-Qur'an bagaikan labu yang tidak ad wanginya dan rasanya
pahit." (HR. Bukhari Muslim)
Terdapat hikmah yang indah dari perkataan al-Ajuri rahimahullah,
"Barang
siapa yang merenungi firman-Nya maka ia akan mengenal Rabbnya, akan
mengetahui keutamaannya dibandingkan orang orang mukmin yang lain, dia
akan menyadari kewajibannya dalam beribadah hingga senantiasa berusaha
untuk menjaga kewajiban tersebut. Ia akan berhati-hati terhadap apa yang
dilarang Rabb-Nya, mencintai apa yang dicintai-Nya. Barang siapa yang
memiliki sifat yang demikian, ketika membaca al-Qur'an dan ketika
mendengarkanya, maka Al-Qur'an akan menjadi penawar hatinya, ia akan
merasa cukup tanpa harta, mulia tanpa kesulitan, lembut dalam menyikapi
orang yang kasar padanya.
Orang yang memiliki sifat
demikian, ketika ia memulai membaca sebuah surat yang tergambar
dibenaknya adalah sejauh mana dia dapat mengambil pelajaran terhadap
yang dia baca. Tujuannya membaca Al-Qur'an tidak semata-mata untuk
mengkhatamkannya akan tetapi seberapa besar ia dapat memahami perintah
Alloh dan mengambil pelajaran darinya. Membaca Al-Qur'an adalah ibadah
maka tidaklah pantas membacanya dengan hati yang kosong lagi lalai, dan
Allah Ta'ala maha memberi taufik terhadap yang demikian."
Wahai
saudariku, jangan sampai waktu kita tidak ada sedikitpun untuk membaca
atau membaca Al-Qur'an. Berusahalah, walaupun sedikit waktu tersisa.
dikutip dari artikel muslimah.or.id
setuju..!!
BalasHapus